Yakobus 1:27
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat
1 di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi
yatim piatu dan janda-janda
dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Yakobus 2:13-23
2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan.
Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.
Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati
2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan
2 ?
Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan
sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati
3 .
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan,
dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku
dari perbuatan-perbuatanku.
"
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah
saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu
dan mereka gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya
4 , ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama
dengan perbuatan-perbuatan
5 dan oleh perbuatan-perbuatan
itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
" Karena itu Abraham disebut: "Sahabat
Allah."
1 Full Life: IBADAH YANG MURNI DAN YANG TAK BERCACAT.
Nas : Yak 1:27
Yakobus memberikan dua prinsip yang mendefinisikan isi dari
kekristenan yang sejati.
- 1) Kasih yang sungguh-sungguh terhadap mereka yang memerlukan
pertolongan. Di zaman PB, anak-anak yatim dan janda-janda hampir tidak
ada peluang untuk mencari nafkah; mereka sering kali tidak memiliki
pelindung atau penolong. Orang percaya diharapkan untuk menunjukkan
kepedulian dan kasih yang ditunjukkan Allah terhadap orang yang yatim
dan janda (lih. Ul 10:18; Mazm 146:9; Mat 6:32;
lihat cat. --> Ul 24:17;
lihat cat. --> Ul 68:6).
[atau ref. Ul 24:17; 68:6]
Dewasa ini di antara saudara seiman kita ada yang membutuhkan kasih yang
memperhatikan. Kita harus berusaha untuk mengurangi kesedihan mereka dan
dengan demikian menunjukkan kepada mereka bahwa Allah juga memperhatikan
mereka
(lihat cat. --> Luk 7:13;
[atau ref. Luk 7:13]
bd. Gal 6:10;
lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT).
- 2) Memelihara kekudusan kita di hadapan Allah. Yakobus mengatakan bahwa
kasih terhadap sesama harus disertai oleh kasih terhadap Allah yang
terungkap dalam pemisahan dari cara dunia yang penuh dosa. Kasih
terhadap sesama harus disertai oleh kekudusan di hadapan Allah jikalau
tidak demikian itu bukan kasih Kristen.
2 Full Life: MEMPUNYAI IMAN, PADAHAL IA TIDAK MEMPUNYAI PERBUATAN.
Nas : Yak 2:14
Ayat Yak 2:14-26 membahas persoalan anggota gereja yang mengaku
memiliki iman yang menyelamatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, namun pada
saat yang bersamaan tidak pernah menunjukkan bukti pengabdian yang
sungguh-sungguh kepada Dia dan Sabda-Nya.
- 1) Iman yang menyelamatkan senantiasa merupakan iman hidup yang tidak
berhenti dengan sekadar mengaku Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga
mendorong ketaatan kepada Dia sebagai Tuhan. Demikianlah, ketaatan
adalah aspek yang penting dari iman. Hanya mereka yang taat dapat
percaya dan hanya mereka yang percaya dapat taat
(lihat cat. --> Yak 2:24;
lihat cat. --> Rom 1:5
[atau ref. Yak 2:24; Rom 1:5]
mengenai "ketaatan yang disebabkan oleh iman";
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
- 2) Perhatikan bahwa tidak ada pertentangan di antara Paulus dengan
Yakobus mengenai persoalan iman yang menyelamatkan. Biasanya Paulus
menekankan iman sebagai sarana untuk seorang menerima Kristus sebagai
Juruselamat (Rom 3:22). Yakobus memperhatikan kenyataan bahwa iman
yang sejati harus aktif dan tekun sehingga membentuk keberadaan kita.
3 Full Life: JIKA IMAN ITU TIDAK DISERTAI PERBUATAN ... PADA HAKEKATNYA ADALAH MATI.
Nas : Yak 2:17
Teks :
- 1) Iman sejati yang menyelamatkan begitu penting sehingga mau tidak mau
harus menyatakan diri di dalam tindakan saleh dan pengabdian kepada
Yesus Kristus. Perbuatan tanpa iman adalah perbuatan yang mati. Iman
tanpa perbuatan adalah iman yang mati. Iman yang sejati selalu
menyatakan dirinya dalam ketaatan kepada Allah dan perbuatan belas
kasihan terhadap mereka yang membutuhkannya
(lihat cat. --> Yak 2:22;
lihat cat. --> Rom 1:5;
[atau ref. Yak 2:22; Rom 1:5]
lihat art. PEMELIHARAAN ORANG MISKIN DAN MELARAT;
dan
lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA).
- 2) Yakobus mengarahkan ajaran ini kepada mereka di dalam gereja yang
mengaku beriman kepada Kristus dan pendamaian oleh darah-Nya, sambil
percaya bahwa pengakuan itu saja sudah cukup untuk keselamatan. Mereka
berkeyakinan bahwa hubungan pribadi dalam ketaatan dengan Kristus
sebagai Tuhan tidak penting. Yakobus mengatakan bahwa iman semacam itu
mati dan tidak menghasilkan keselamatan atau sesuatu yang baik (ayat
Yak 2:14-16,20-24). Satu-satunya jenis iman yang menyelamatkan ialah
"iman yang bekerja oleh kasih" (Gal 5:6).
- 3) Pada pihak lain, jangan beranggapan bahwa kita memelihara iman yang
hidup hanya dengan usaha kita sendiri. Kasih karunia Allah, Roh Kudus
yang mendiami kita dan syafaat Kristus
(lihat cat. --> Ibr 7:25)
[atau ref. Ibr 7:25]
bekerja di dalam kehidupan kita untuk memungkinkan kita menanggapi Allah
"yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman" (Rom 1:17).
Jikalau kita berhenti menanggapi kasih karunia Allah dan pimpinan Roh,
maka iman kita akan mati.
4 Full Life: DIBENARKAN KARENA PERBUATAN-PERBUATANNYA.
Nas : Yak 2:21
Kebenaran Abraham tidak bersumber dari "melakukan hukum Taurat"
(Rom 3:28), tetapi oleh iman dan perbuatan yang bekerja sama di dalam
kasih. Kesediaannya untuk mengorbankan Ishak merupakan ungkapan iman dan
komitmennya kepada Allah
(lihat cat. --> Kej 15:6;
lihat cat. --> Kej 22:1).
[atau ref. Kej 15:6; 22:1]
Yakobus memakai contoh Abraham untuk menghancurkan kepercayaan bahwa iman
dapat berada tanpa komitmen dan kasih kepada Allah. Rasul Paulus memakai
contoh iman Abraham untuk membinasakan pandangan bahwa keselamatan
berdasarkan jasa perbuatan seseorang dan bukan kasih karunia Allah
(Rom 4:3; Gal 3:6).
5 Full Life: IMAN BEKERJASAMA DENGAN PERBUATAN-PERBUATAN.
Nas : Yak 2:22
Yakobus tidak mengatakan bahwa yang menyelamatkan kita adalah iman
dan perbuatan. Anggapan ini memisahkan iman dari perbuatan. Sebaliknya,
Yakobus berjuang untuk iman yang bekerja. Demikian, iman dan perbuatan
tidak pernah dapat dipisahkan; perbuatan dengan sendirinya mengalir dari
iman
(lihat cat. --> Gal 5:6).
[atau ref. Gal 5:6]